PILULAE
(PIL)
A. PENGERTIAN
Bab ini akan dibagi 3 Seri, di mana seri pertama akan
membahas pil secara umum. Seri kedua akan membahas contoh-contoh perhitungan
pada pembuatan pil, sedangkan seri ketiga akan membahas tentang pil dengan
bahan-bahan khusus.
Pilulae/ Pil adalah suatu sediaan berupa masa bulat
mangandung satu atau lebih bahan obat (FI ed II). Pilulae meliputi Pilulae,
granulae dan boli. Perbedaan ketiganya terletak pada bobot tiap butirnya. Berat
Pil adalah 60 – 300 mg dengan garis tengah 5 – 7 mm. berat gramula kurang dari
60 mg (PH Ned V tidak mengijinkan berat lebih dari 30 mg). sedangkan berat Boli
adalah 300 mg.
Pil pada umumnya terdiri dari :
- Bahan
Obat : bahan yang berkhasiat ( yang dibutuhkan)
- Bahan
pengisi : bahan yang ditambahkan supaya diperoleh berat dan besar pil yang
sesuai misalnya Saccharum Lactis, Saccharum Album, Radix Liquiritae.
- Bahan
Pengikat : digunakan agar pil menjadi massa pil yang dapat digulung, missal
: PGA, PGS, Succus Liquiritae.
- Bahan
Pembasah : idem, missal : Aqua, Aqua glycerinate, Glycerolum, sirup, madu,
campuran bahan tersebut atau bahan lain yang cocok.
- Bahan
pembalut/penabur: supaya pil tidak melekat satu sama lain, missal :
Talcum, Lycopodium.
- Bahan
Penyalut : Perak, Balsam Tolu, Keratine, Sirlak, Kollodium, Salol,
Gelatin, Gula, atau bahan lain yang cocok.
Pada penyimpanan bentuknya harus tetap, tetapi tidak begitu
keras sehingga dapat hancur dalm saluran pencernaan. Pil salut enteric (enteric
coated) dapat disalut secara khusus sehingga tidak hancur dalam lambung,
tetapi hancur dalam usus halus.
Keseragaman bobot :
Timbang 20 pil satu per satu, hitung
bobot rata-rata. Penyimpangan terbesar yang diperbolehkan terhadap bobot
rata-rata adalah sbb:
Bobot rata-rata
|
Penyimpangan terbesar terhadap
bobt rata-rata yang diperbolehkan
|
|
18 pil
|
2 pil
|
|
100 mg sampai 250 mg
|
10%
|
20%
|
251 mg sampai 500 mg
|
7,5%
|
15%
|
Waktu hancur : memenuhi syarat percobaan waktu hancur yang
tertera pada compressi (=tablet).
Penyimpanan : Disesuaikan dengan cara penyimpanan
tablet, dengan memperhatikan sifat zat tambahan yang digunakan
I Granula :
Ketentuan di Pharmacope Belanda Edisi
V menyebutkan bahwa,”kalau tidak ditentukan lain, tiap-tiap granula harus
mengandung 1mg bahan berkhasiat (obat) dan berat maksimum 30 mg.
Pembuatan granula tentu lebih sukar
dari pada pembuatan pil karena pada waktu memotong harus segera diperoleh butir-butir
yang bulat yang hanya sedikit saja harus dibulatkan lagi.
Ada beberapa masa granule :
1. Menurut Ph. Bld V :
Tiap granula : Sacch pulv 22 mg
PGS
3 mg
Dibuat massa dengan sirupus
simplicis atau Aqua glycerinate (=campuran air dan glycerin sama banyak).
Penyalut : Talcum
2. Menurut Ph. Bld V :
Tiap granula : Sacch lact 20 mg
PGA
5 mg
Dibuat massa dengan Aqua
glycerinata. Jika di resep ditulis “Granula cum sacch lactis” maka kita
kerjakan dengan massa ini.
3. Dapat pula dibuat massa yang baik
dari Succus dan Radix
Tiap 60 granula : Succus
liq 300 mg
Radix
1,2 g
Dibuat massa yang lembek dengan Aqua glycerinate. Jika tipa
granule mengandung 5 mg extr spiss (=extr kental) maka ekstrak kental tersebut
sudah berfungsi sebagai pengikat/ pelekat, sehingga dibuat dengan cara ini tapi
Succus hanya diambil 100 mg tiap 60 granula.
Jika tiap granule mengandung 10 mg extr spiss maka tidak
perlu memakai Succus liquritae.
Jika untuk 60 granule ada 1 gram ekstrak kental maka hanya
perlu penambahan Radix liq = (60 x 30 mg) – 1 g = 0,8 g.
Jika dalam hal ini massa terlalu lembek, mortar boleh dipanaskan
sebentar diatas water bad dengan catatan bahwa ekstrak kental tersebut tidak
rusak oleh pemanasan.
4. Granula dengan zat-zat oksidator dan garam-garam
Pb.
Dibuat dengan : Bolus alba 1,1 g
Vas alb 0,5 g
Untuk 60 granule
II. Pilulae :
Peraturan umum pada pembuatan pil :
1.Berat pil
Jika mungkin maka diusahakan supaya berat bahan obat, bahan
pengisi, bahan pengikat tiap pil dibuat 100 – 150 mg atau rata-rata 120 mg.
2. Bahan Pengisi
Pada umumnya dipakai Radix. Jika bahan obat sedikit, maka
untuk mendapatkan bobot seperti di atas harus diberi bahan pengisi dan bahan
pelekat (pengikat). Bila Bahan pengikatnya Succus, maka sebagai bahan pengisi
kita ambil Radix sekurang-kurangnya 2 x Succus.
Pil dengan “Pulvis Pro Pilulis” = p.p.p artinya pil dengan
Succus dan Radix sama banyak, hasil pil terlalu keras. Pemakaian p.p.p sangat
baik apabila jumlah obatnya (bahan berkhasiat) banyak.
3. Bahan Pengikat
Umumnya dipakai Succus liq 2 gram untuk 60 pil. Jumlah ini
sudah cukup apabila jumlah obat yang tertulis sedikit tetapi jika jumlah
obatnya banyak, mungkin jumlah Succus tersebut tidak cukup. Hal ini tergantung
pada sifat bahan-bahan obta tersebut.
Misal : pil dengan Chloramon dibuat menurut resep standar
Vadeemecum ( untuk 50 pil pakai 4 g p.p.p)
Bahan pengikat selain Succus liquiritae :
a.Pulvis Gumosus = PGS = Serbuk Gom Majemuk
Dibuat dari campuran sama banyak antara Saccharum
pulveratum, PGA dan tragacanth. Digunakan 0,5 g untuk 60 pil. Bila
bahan-bahannya volumineus (bervolume besar) 1 – 1,5 g untuk 60 pil. Pembasah
biasanya digunakan Sirup Simplek tapi lebih baik digunakan Aqua glycerinate.
Bahan pengisi umumnya dipakai Saccharum.
b. Succus dan Saccharum ãã (sama
banyak)
Sebagai bahan pengikat dan pengisi. Pembasah dipakai Aq.
Glyc (hati-hati harus dikepal betul-betul). Dipakai 75 gram untuk 1000 pil
misalnya pada pil Sulfatis chinini dan pil. Acidi arsenicosi.
c. Ekstrak kental (extr spiss)
Bukan ekstrak kental yang merupakan bahan obat/ bekerja
keras (misalnya ekstrak Belladon, Hyosciami, Canabis indicae). Ekstrak kental
yang boleh dipakai untuk pengikat hanya Ekstrak liquiritae 1 – 2 g untuk 60
pil, tapi hal ini sukar dikerjakan. Lebih banyak dipakai Ekstrak Gentianae 2 –
4 gram untuk 60 pil, tapi ini hanya diperbolehkan atas permintaan dokter.
d. Glycerinum cum Tragacantha
Digunakan jika berat pil sudah terlalu banyak atau berat
satu pil sudah melebihi berat normal. Komposisinya adalah 10% Tragacanth dalam
glycerin. Sebelum dipakai perlu diaduk dulu tersendiri sampai homogeny, baru
ditimbang ± 3 g untuk 10 g campuran serbuk, tapi dipakai q.s (secukupnya).
Hanya dipakai pada pil dengan susunan yang tetap misalnya Pil Alceticae
ferratae (CMN) dan pil Myrrhae Aloeticae.
e. Adeps lanae dan Vaselinum album
Digunakan bila oleh sesuatu hal dalam pil tersebut tidak
boleh digunakan air atau cairan yang mengandung air. Bahan pengisi digunakan
Radix liq. Pemakaian Adeps lane sedapat mungkin dihindari karena menghasilkan
pil yang sukar hancur dalam lambung. Kita memakai Adeps lanae atau Vaselinum
album apabila :
- Obat-obat di resep bereaksi satu sama lain, misalnya
campuran asam dan basa seperti campuran Acetosal dan Natrium Subcarbonat,
atau jika kita membuat Meditreen pil (mengandung campuran Iodo Oxyquinolin
Sulfonat dan Natrium Subcarbonas yang jika ada air, manghasilkan gas CO2
, yang ditandai pil menggelembung dan akhirnya pecah)
- Jika obat terurai oleh air, misalnya :
Aspirin, Helmitol
Folia Digitalis karena mengandung ferment dan glucosida yang
dengan adanya air dapat terurai menjadi Glukosa dan Aglukon. Pengikat lain
untuk pil dengan Folia Digitalis ialah campuran dari Oleum Cacao dan Oleum
Amygdalarum, misalnya
R/ Fol. Digitalis
6
Ol.
Cacao 12
Ol.
Amygdal 1,7
ad pil no. LX
- Bahan obatnya suatu oxydator, garam-garam Pb, AgNO3.
- Pil dibuat dari bahan-bahan yang sangat hygroskopis
misalnya Acetas kalicus, Chloretum calcicum, Brometum Calcicum. Tapi
pemakaian Adeps Lanae dan Radix di sini dapat dihindari sebab pil-pil
tersebut dapat juga dibuat dengan menggunakan Succus dan Radix sedngkan
Acetas Kalicus dapat dibuat hanya dengan Radix liq saja.
4. Bahan Pembasah untuk massa pil
Untuk ini dapat dipakai air, tetapi lebih baik/tepat bila
dipakai Aqua glycerinate sebab kalau airnya menguap, masih tertinggal
Glycerinnya sehingga pil tidak terlalu keras. Dapat pula dipakai Sirup simplek,
Sirup glukosi tapi ini kurang baik.
5. Penyelesaian massa pil
Setelah massa pil jadi, maka harus digulung, dipotong dan
dibulatkan. Untuk mencegah melekatnya massa pil pada alat pembuat pil pada
waktu menggulung/membulatkan dan mencegah melekatnya pil pada penyimpanan,
massa pil harus dibalut/ditutpi dengan zat penabur. Umumnya dipakai lycopodium,
tetapi kadang dipakai pula Talcum.
Setelah dibalut, kadang-kadang pil-pil harus dilapisi dengan
bahan-bahan istimewa. Pemberian lapisan istimewa ini gunanya antara lain :
- Untuk
menutupi rasa yang tidak enak.
- Untuk
melindungi isinya terhadap pengaruh udara, terutama terhadap oksidai
(misalnya pil-pil dengan garam Ferro, vit A, dan vit C, Fosfor)
- Untuk
mencegah pecahnya pil dalam lambung, jika pil itu harus bekerja di dalam
usus.
Jika pil harus dilapisi dengan salah satu dari bahan-bahan
istimewa di atas, maka pil harus dibuat tanpa penabur.
Dan untuk mencegah lengketnya pil satu sama lain, boleh
dipakai talcum sesedikit mungkin ( lapisan talcum tipis sekali sehingga pil
tidak menempel satu sama lain)
Bahan-bahan untuk melapisi pil tersebut antara lain :
a. Balsamum tolutanum in chloroform 10%
Gunanya untuk menghindari oksidasi
dari udara pada pil-pil yang mengandung garam-garam Ferro, Ferro Iodida, Ferro
Chlorida, vit A, vit C dan fosfor.
Caranya :
·
Pil-pil dimasukka ke dalam sebuah
cawan.
·
Ditambahkan sedikit larutan
Tolubalsam dalam Chloroform 10%.
·
Cawan digoyangkan sehingga seluruh
permukaan pil terkena larutan Tolu balsam dalam Chloroform tersebut.
·
Pindahkan ke dalam piring yang
bersih dan biarkan mengering.
Karena sifat karsinogenik dari chloroform, bisa diganti
dengan pelarut lain.
b. Perak
Pil dibasahi / dilembabkan sedikit dengan Sir. Simplek atau
mucilage Gummi arabicum. Kocok dengan Argentum foliatum (kertas perak) 2 lembar
untuk 60 pil, dilakukan dalam pengocok pil.
Cara ini tidak boleh dipakai untuk
pil yang mengandung Belerang, Iodida, Bromida dan Chlorida karena dapat
bereaksi dengan Perak. Untuk ini pil harus dilapisi dulu dengan Collodium.
c. Collodium
1 bagian Collodium dalam 2 bagian Ether cum spiritus
dikerjakan seperti pada Tolubalsam.
d. Salol
Pemakaian harap hati-hati karena Salol ber DM. Untuk 60 pil
dipakai 2 g Salol, caranya :
·
Dalam cawan dilebur 2 g Salol di
atas water bad.
·
Masukkan pil-pilnya, kocok-kocok
lalu pil-pil dipindahkan ke cawan lain, dimana pil-pil tersebu diputar-putar
sampai terjadi penghabluran dari Salol.
Cara ini dipakai untuk melapisi
darmpillen (pil yang harus pecah di dalam usus).
e. Keratin
Untuk darmpillen. Cara ini sukar
dikerjakan.
Dipakai larutan
: Keratin
7
Ac. Aceticum conc 50
Spir
dil
50
Atau :
Keratin
7Ammonia
Spir dil
aa
50
f. Gelatin
Dipakai larutan Gelatin 20%.
g. Gula
Biasanya dilakukan pada pabrik untuk melapisi pil yang
rasanya kurang enak. Caranya :
·
Pil diputar-putar dalam sedikt Sirup
Simplek.
·
Lalu dalam campuran :
Sacch pulv 1
Amyk Trit 2
PGA
0,5
Istilah Canderen artinya adalah
memberi lapisan gula pada pil.
h. Schlellak
Digunakan untuk darmpillen. Mula-mula pil dilapisi larutan
10% Schellak dalam Ammonium dan spiritus 90% (sama banyak). Setelah kering
dilapisi dengan larutan Schellak 5 + Bals Tolu 5 + Ac. Stearinic 2.5 + Aether c
Spiritus 50. Kalau pil harus dilapisi Schellak pada resep dapat ditulis sebagai
berikut : f. pil non solubilis in Succo-gastrica.
i. Grafiet
Untuk mencegah oksidasi dan agar
mengkilat seperti logam
6. Syarat pecahnya pil
Untuk dapat pecahnya pil diadakan
syarat sbb :
- Bila
pil dimasukkan dalam 10 cc HCl 0,04 N pada suhu 370C dan
dikocok berulang-ulang selama 10 menit lalu dikocok keras, maka pil harus
hancur.
- Pada
waktu pil disimpan dalam botol, dalam tekanan rendah, tidak boleh berubah
bentuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar