Serbuk
Menurut Farmakope III:
Campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukkan.
Definisi secara umum:
Bahan obat atau racikan obat untuk keperluan dalam atau luar yang diserbukkan dalam keadaan bercampur atau tak tercampur dengan atau tanpa bahan pembantu, terbagi atau tidak terbagi.
Serbuk obat terbagi atas
1. Serbuk kemas (Pulvis)
Diberikan utuh dalam satu wadah ke pasien (pemakai).Obat-obatan yang dibuat pulvis adalah obat yang efek terapinya tidak keras . Misalnya obat pencahar, serbuk gigi, serbuk luka, bedak untuk kulit.
Bila tidak dikatakan lain penakarannya menggunakan sendok teh
2. Serbuk berdosis tunggal (pulveres)
3. Serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum
Keuntungan dan kerugian serbuk :
a. Keuntungan
- Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih mudah larut daripada bentuk sediaan oral lain, sehingga
dengan segera dapat memberikan efek terapi.
dengan segera dapat memberikan efek terapi.
- Lebih mudah untuk ditelan dibanding sediaan padat lainnya.
- Lebih stabil dibanding sediaan cair.
- Lebih mudah dalam pengaturan dosis.
b. Kerugian
- Sukar untuk menutup rasa dan bau yang tidak enak.
- Tidak dapat disimpan lama
- Durasi efek dan waktu mulai berefek tidak dapat diatur.
Cara membuat serbuk
Serbuk dibuat dengan cara mencampur bahan obat satu persatu, sedikit demi sedikit, dimulai dari bahan obat yang jumlahnya sedikit , kemudian diayak.
Aturan dalam pembuatan serbuk
- Bila tidak dinyatakan lain serbuk diayak dengan ayakan nomor 60.
- Bila serbuk mengandung lemak maka harus diayak dengan pengayak nomor 44.
- Jika jumlah obat kurang dari 50 mg atau jumlah tersebut tidak dapat ditimbang, harus dilakukan pengenceran menggunakan zat tambahan yang cocok.
- Obat serbuk kasar , terutama simplisia nabati, digerus lebih dahulu sampai derajat halus sesuai yang tertera pada pengayak dan derajat halus serbuk, setelah itu dikeringkan pada suhu tidak lebih dari 50 ° C
- Obat berupa cairan misalnya tingtur dan ekstrak cair, diuapkan pelarutnya hingga hampir kering dan serbukkan dengan pertolongan zat tambahan yang cocok.
- Obat bermasa lembek misalnya ekstrak kental, dilarutkan dengan pelarut yang sesuai secukupnya dan diserbukkan dengan pertolongan zat tambahan yang cocok.
- Jika serbuk obat mengandung bagian yang mudah menguap, dikeringkan dengan pertolongan kapur tohor atau bahan pengering lain yang cocok.
Syarat-syarat sediaan serbuk
1. Kering
2. Halus
3. Bahan obat harus tercampur merata
4. Untuk serbuk terbagi/dosis tunggal (pulveres) harus memenuhi uji keseragaman bobot.
) Pulveres (serbuk bagi)
Keseragaman
bobot : Timbang
isi dari 20 bungkus satu-persatu, campur isi ke 20 bungkus tadi dan timbang
sekaligus, hitung bobot isi rata-rata. Penyimpangan antara penimbangan satu
persatu terhadap bobot isi rata-rata tidak lebih dari 15% tiap 2 bungkus dan
tidak lebih dari 10% tiap 18 bungkus.
Serbuk oral tidak terbagi
Pada serbuk oral
tidak terbagi hanya terbatas pada obat yang relatif tidak poten, seperti
laksan, antasida, makanan diet dan beberapa analgesik tertentu sehingga pasien
dapat menakar secara aman dengan sendok teh atau penakar lain.
Serbuk tabur
Pada umumnya
serbuk tabur harus melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh, agar tidak
menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.
Derajat halus serbuk
- Derajat halus serbuk biasanya dinyatakan dengan nomor ayakan. Bisa satu nomor atau dapat juga dengan dua nomor.
- Bila satu nomor, berarti semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor tersebut.
- Jika dua nomor, itu berarti semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% dari jumlah serbuk yang dapat melalui pengayak dengan nomor tertinggi.
- Nomor pengayak menunjukkan jumlah lubang-lubang tiap 2,54 cm dihitung searah dengan panjang kawat
Istilah umum untuk menyatakan derajat halus serbuk
n Serbuk sangat kasar 5/8
n Serbuk kasar 10/40
n Serbuk agak kasar adalah serbuk 22/60
n Serbuk agak halus 44/85
n Serbuk halus 85
n Serbuk sangat halus 120 atau ada juga yang menyatakan dengan derajat halus (200/300)
Cara menguji keseragaman bobot menurut FI edisi III
- Timbang isi dari 20 bungkus satu persatu
- Campur isi ke-20 bungkus tadi dan timbang sekaligus.
- Hitung bobot isi rata-rata.
- Penyimpangan antara penimbangan satu persatu terhadap bobot isi rata-rata tidak lebih dari 15% tiap 2 bungkus dan tidak lebih dari 10% tiap 18 bungkus.
Cara mudah menguji keseragama bobot pada pembuatan skala apotek
- Timbang seluruh obat yang sudah dicampur (maksimal untuk 20 bungkus).
- Hitung bobot rata-rata.
- Bagi sebanyak permintaan resep. Bungkus lalu timbang satu-persatu.
- Penyimpangan yang diperbolehkan antara penimbangan satu persatu terhadap bobot rata-rata tidak lebih dari 15% untuk tiap 2 bungkus, dan 10% untuk 18 bungkus.
Jenis Serbuk
(1) Pulvis
Adspersorius
Adalah serbuk ringan, bebas dari butiran kasar dan
dimaksudkan untuk obat luar. Umumnya dikemas dalam wadah yang bagian atasnya
berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit.
(2) Pulvis
Dentifricius
Serbuk gigi , biasanya menggunakan carmin sebagai pewarna
yang dilarutkan terlebih dulu dalam chloroform / etanol 90 %
(3) Pulvis
Sternutatorius
Adalah serbuk bersin
yang penggunaannya dihisap melalui
hidung, sehingga serbuk tersebut harus halus sekali.
(4) Pulvis
Effervescent
Serbuk effervescent merupakan serbuk biasa yang sebelum
ditelan dilarutkan terlebih dahulu dalam air dingin atau air hangat dan dari
proses pelarutan ini akan mengeluarkan gas CO2, kemudian membentuk larutan yang pada umumnya jernih.
Serbuk ini merupakan campuran antara senyawa asam (asam sitrat atau asam
tartrat ) dengan senyawa basa (natrium carbonat atau natrium bicarbonat).
Interaksi asam dan basa ini dalam air akan menimbulkan suatu
reaksi yang menghasilkan gas karbondioksida. Bila kedalam campuran ini ditambahkan zat
berkhasiat maka akan segera dibebaskan sehingga memberikan efek farmakologi
dengan cepat. Pada pembuatan bagian asam
dan basa harus dikeringkan secara terpisah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar